Analisa Fundamental PT. Inti Bangun Sejahtera, Tbk.


Kali ini saya akan mencoba mengulas tentang analisa fundamental saham. Ini pertama kalinya saya menulis analisa fundamental. Sebenarnya di tulisan sebelum-sebelumnya pernah saya bahas juga tentang mengapa saya memilih saham. Tetapi itu tidak membahas secara keseluruhan.

Diharapkan analisa fundamental ini bisa memberikan gambaran tentang bagaimana analisa kinerja dan valuasi saham yang dibahas menurut pandangan saya dan tentunya berdasarkan prinsip value investing yang saya pegang. Jadi, jika anda mungkin masih bingung tentang dunia saham, anda bisa mendapatkan gambaran tentang bagaimana menganalisa sebuah saham. Dan juga mungkin anda ingin memberikan pandangan lain dan masukan kepada saya. Silahkan. Sehingga di sini kita bisa sama-sama belajar dan meningkatkan kemampuan kita dalam berinvestasi.

Oke langsung saja kita bahas. Jadi, seperti apakah PT. Inti Bangun Sejahtera, Tbk. (IBST) ini?
Model bisnis perusahaan: penyedia tower telekomunikasi
Tentunya di jaman sekarang dimana semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi, kita membutuhkan peningkatan pelayanan dari penyedia jasa telekomunikasi (perusahaan operator). Kita membutuhkan kenyamanan dan kecepatan telekomunikasi, dalam hal ini yang utama adalah jaringan internet yang memadai dan juga membutuhkan jaringan internet dimanapun kita berada. 


Inovasi dalam teknologi telekomunikasi telah berkembang pesat. Mulai dari yang hanya jaringan 2G yang hanya bisa untuk telfon dan sms, lalu beralih ke 3G, dan sekarang sudah ada teknologi yang lebih baik lagi yaitu 4G LTE. Belum lagi dikabarkan nanti akan ada teknologi baru lagi yaitu 5G. Namun, saya lihat pesatnya perkembangan teknologi telekomunikasi ini masih pada masa pertumbuhan. Jumlah pengguna internet dan pengguna jasa operator masih belum terlalu banyak jika dibandingkan dengan negara lain. Kualitas jaringan pun masih belum maksimal. Kita masih sering merasakan sinyal yang lemah, apalagi di daerah terpencil tertentu yang jauh dari tower telekomunikasi, malah tidak ada sinyal sama sekali. Atau kalaupun ada sinyal, koneksinya sangat lambat, jangankan untuk streaming video, chatting aja lambat, kirim pesan jam 10 pagi (ngga.. ini berlebihan), terkirimnya jam 10 malam. Atau kalaupun koneksi cepat, tidak terasa kuota internetnya sudah habis. Serba salah kan?

Nah, inilah yang mendorong perusahaan-perusahaan operator harus meningkatkan pelayanannya salah satunya dengan menambah jumlah tower yang mereka gunakan untuk menyediakan jaringan telekomunikasi yang lebih cepat dan lebih luas. Dalam hal ini mereka membutuhkan perusahaan penyedia tower telekomunikasi (perusahaan tower). Mereka butuh untuk menyewa lebih banyak menara dari perusahaan tower ini. Di situlah IBST sebagai perusahaan tower memiliki potensi pertumbuhan yang menarik.

Jika kita perhatikan masih banyak perusahaan operator yang belum maksimal dalam memberikan pelayanan. Ini hanya dari pandangan pribadi saya saja sebagai pelanggan. Walaupun tentunya sudah jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Tetapi saya masih sering merasakan masalah-masalah seperti sinyal lemah dan sebagainya bahkan itu dari operator yang tarifnya tinggi. Yang tarifnya rendah mungkin lebih parah lagi. Jika dilihat dari laporan keuangannya pun tingkat profitabilitas perusahaan operator tidak cukup menarik.


Nah, itulah mengapa perusahaan tower lebih menarik perhatian saya. Karena dengan masih seringnya kita menemukan masalah-masalah seperti sinyal lemah dan sebagainya. Seperti yang sudah saya sebutkan, perusahaan operator ini membutuhkan untuk menyewa lebih banyak tower dari perusahaan tower untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Apalagi saat ini sedang gencar teknologi baru seperti 4G LTE, peningkatan spektrum dari 900 MHz menjadi 1.800 MHz, dan nanti akan ada teknologi 5G yang semakin meningkatkan kebutuhan perusahaan operator untuk menyewa lebih banyak tower.

Ada beberapa perusahaan tower yang sebenarnya memiliki kinerja yang bagus. IBST ini adalah salah satu perusahaan tower terbesar dengan kinerja yang baik. Selain IBST sebenarnya ada satu perusahaan tower besar yang juga berkinerja cemerlang. Tetapi sayangnya perusahaan tersebut memiliki hutang yang sangat banyak. Karena hutangnya yang banyak dan mengandung unsur riba, jadi saham tersebut tidak masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). IBST ini memiliki sedikit hutang, hanya sekitar 50% dari jumlah ekuitasnya. Saya berkomitmen hanya berinvestasi di saham syariah dan IBST ini termasuk dalam DES.

Manajemen perusahaan
Kalau dari segi manajemen, saya belum mencari tahu lebih dalam. Saya belum pernah mengikuti RUPS IBST atau bertemu dan bertanya langsung dengan manajemen. Tetapi kalo dilihat dari laporan tahunan IBST, saya bisa melihat bagaimana profil manajemen dan strategi manajemen dalam menjalankan bisnis. Profil dari Ibu Farida Bau, Komisaris Utama, cukup baik. Dan profil Direktur Utama, Pak Andri Tjioe, juga cukup baik. Manajemen memiliki latar belakang dan reputasi yang baik dan dipercaya dapat memajukan perusahaan.

Perusahaan memiliki visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan yang bagus. Perusahaan memiliki strategi yang bagus dalam menjalankan bisnisnya. Salah satunya yaitu perusahaan memiliki kontrak sewa jangka panjang dengan operator penyewa tower selama 5 sampai 10 tahun dengan harga sewa tetap. Dan juga perusahaan mengenakan denda apabila penyewa tower telat membayar sewa. Sehingga ini dapat menjamin pedapatan perusahaan. Perusahaan juga memiliki sistem Built-to-Suit (B2S), yaitu sistem pembangunan tower baru berdasarkan permintaan pelanggan. Sistem tersebut membuat perusahaan efisien dalam menjalankan bisnisnya.

Perusahaan juga memiliki sistem manajemen kualitas dan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang baik. Dibuktikan dengan berhasilnya perusahaan mempertahankan sertifikat ISO 9001:2008 Quality Management System dan ISO 18001:2007 Occupational Health and Safety Management dari British Standards Institution (BSI) yang berlaku sampai 27 Oktober 2017.


Perusahaan memiliki karyawan yang bisa dibilang tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan pendapatan dan laba perusahaan. Yaitu sebanyak 447 orang. Mayoritas lulusan S1 dan berumur 31 - 40 tahun. Dengan jumlah karyawan tersebut bisa menghasilkan laba yang besar. Ini juga yang membuat perusahaan efisien menjalankan bisnisnya.

Perusahaan memiliki struktur sama seperti perusahaan pada umumnya yang membagi departemen berdasarkan fungsi dan wilayah. Strukturnya normal, tidak datar namun tidak terlalu rumit. Dan tata kelola perusahaan yang baik. Perusahaan memiliki komite nominasi dan remunerasi yang tidak semua perusahaan memilikinya.

Kinerja perusahaan
Selanjutnya mari kita lihat kinerja IBST selama 6 tahun terakhir.

 

Pertumbuhan penjualannya cukup bagus. Tidak pernah mengalami penurunan penjualan. Hanya saja terjadi fluktuasi yang tinggi pada laba bersih dimana laba tahun 2011 - 2013 naik sangat tinggi, lalu tahun 2014 laba bersih turun drastis, lalu kembali membaik sampai tahun 2016.

Kalo dihitung, persentase pertumbuhan penjualan mencapai 100% per tahun dengan tingkat konsistensi 80%. Sedangkan pertumbuhan laba 52% per tahun namun tidak konsisten, karena pernah turun sangat drastis.

Nah, ini yang membuat saya tertarik. Marjin laba kotornya selama 6 tahun terakhir sangat tinggi, begitu juga dengan marjin laba bersihnya. Artinya perusahaan ini sangat efisien dalam menjalankan bisnisnya. Mereka menghasilkan pendapatan yang tinggi namun dengan biaya yang rendah. Walaupun dari rasio ROE yang tidak stabil, tapi seiring dengan penjualan dan laba yang semakin bertumbuh ke depannya, ROE akan semakin tinggi dan stabil. Yang jelas sudah ada dasar yang kuat perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, yaitu marjin laba yang tinggi. Jadi, perusahaan ini sangat menguntungkan (profitable).

Lalu selanjutnya kita lihat posisi keuangan IBST.


Dalam tabel ditunjukkan rasio lancar 2,54 yang artinya kas, piutang, persediaan, dll (aset lancar) perusahaan dapat menutupi semua hutang/beban jangka pendek (liabilitas lancar) perusahaan dan masih terdapat banyak sisa. Rasio kas dan rasio cepat yang juga cukup baik.

Lalu dari segi hutang, perusahaan hanya memiliki sedikit hutang yaitu sebesar 60% dari modal pemilik (ekuitas) dan 37% dari aset serta hutang jangka panjang sebesar 30% dari ekuitas. Dan tingkat leverage yang cukup baik. Jadi, IBST memiliki posisi keuangan yang kuat

Selanjutnya dari sisi arus kas.


Tahun 2011 arus kas dari aktivitas operasi masih negatif. Yang artinya perusahaan mendapatkan laba namun uang kas yang didapat lebih kecil daripada yang dikeluarkan perusahaan untuk biaya operasi. Yang artinya masih banyak yang berhutang pada perusahaan dan belum dibayar pada tahun 2011. Namun, sejak 2012 sampai 2016 arus kas operasi perusahaan selalu positif. Dan jika arus kas operasi dibandingkan dengan laba bersih, arus kas operasi sejalan dengan kenaikan laba bersih dan pada tahun 2014 dan 2016 arus kas melebihi laba bersih. Itu adalah pertanda bagus karena perusahaan benar-benar mendapatkan uang dari bisnisnya, tidak hanya sekedar laba yang tertera pada laporan laba rugi.

Lalu arus kas untuk aktivitas investasi. Perusahaan akhir-akhir ini cukup ekspansif, bisa dilihat pada tahun 2015 dan 2016 menggunakan arus kas untuk investasi sebesar Rp. 1 triliun dan Rp. 684 miliar. Selain itu perusahaan juga mendapatkan dana arus kas dari hutang yang bisa untuk menutupi kekurangan belanja modal. Yang artinya ini adalah hal yang bagus, karena saat ini perusahaan sedang fokus berekspansi sehingga dapat meningkatkan penjualan dan laba bersih di tahun-tahun ke depan.

Pembagian dividen
Saat ini perusahaan masih belum membagikan dividen. Ini karena perusahaan masih fokus menggunakan laba untuk belanja modal dan melakukan ekspansi usaha sehingga wajar jika tidak membagikan dividen.

Valuasi saham
Saat ini saham IBST diperdagangkan pada harga Rp. 1.900,- per saham. Dengan laba per saham (EPS) tahun 2016 sebesar 330 per saham. Maka harga dibanding EPS (PER) adalah sebesar 5,77 - artinya harga saham sekitar 5 kali lipat laba. Dan nilai buku per saham (BVPS) tahun 2016 sebesar Rp. 2.543,- per saham. Maka harga dibanding BVPS (PBV) sebesar 0,75 - artinya harga saham hanya 75% dari modal pemilik/nilai buku. Jadi, harga saham IBST termasuk murah. Lebih murah dibanding saham perusahaan tower lainnya dan memenuhi kriteria murah (PER<15 dan PBV<1,5).

Untuk valuasi lebih lanjut saya menggunakan metode Ben Graham, arus kas terdiskon (DCF), PER dibanding pertumbuhan (PEG), dan menentukan target harga dengan metode Clean Surplus Accounting.


Semua metode valuasi menunjukkan bahwa harga saham lebih murah dari harga wajarnya (undervalued). Harga wajar dengan metode Graham sekitar Rp. 6.000,- dan metode DCF sekitar Rp. 4.500,-. Dan rasio PEG dengan asumsi pertumbuhan 20% adalah sebesar 0,24. Ini termasuk kategori murah (PEG<1). Lalu dengan menggunakan metode Clean Surplus Accounting, dengan asumsi ROE 23% dan rata-rata PER sekitar 12,4 maka target harga untuk 5 tahun ke depan sebesar Rp. 19.501,- dan untuk 10 tahun ke depan Rp. 55.360,-.

Kesimpulan
Oke jadi kesimpulannya sebagai berikut:
  1. Model bisnis perusahaan bagus, sederhana, dan saya cukup paham model bisnisnya. Prospek bisnis yang bagus dengan potensi pertumbuhan yang menarik.
  2. Manajemen perusahaan bagus. Visi, misi dan strategi perusahaan juga bagus. Manajemen menerapkan sistem bisnis yang efisien. Struktur yang bagus dan tata kelola perusahaan yang baik.
  3. Kinerja perusahaan selama 6 tahun terakhir bagus. Pertumbuhan cukup bagus dan profitabilitas tinggi. Posisi keuangan kuat. Dan arus kas cukup sehat.
  4. Perusahaan belum membagikan dividen karena masih fokus ekspansi.
  5. Dari semua metode valuasi, harga saham masih dibawah nilai wajar (undervalued) dan dengan target harga yang tinggi jika dihitung dengan metode Clean Surplus Accounting.
Seperti itulah analisa fundamental saham PT. Inti Bangun Sejahtera, Tbk. (IBST). Saya harap kinerja perusahaan akan semakin bagus dan pertumbuhannya tinggi. Saya akan menambah lagi kepemilikian saham IBST apabila harga sahamnya masih dibawah harga wajar. Dan tetap memegang saham IBST selama kinerja perusahaan masih bagus. Mungkin saya akan menjual sebagian saham IBST apabila harga sahamnya jauh di atas harga wajar. Dan akan menjual seluruh saham IBST apabila kinerja perusahaan semakin menurun.

Sekali lagi ini bukan rekomendasi dan ajakan untuk membeli saham tersebut. Selalu lakukan analisa anda sendiri sebelum menentukan keputusan untuk membeli saham atau membuat keputusan investasi lainnya.

Cukup sekian tulisan kali ini. Semoga bermanfaat.

Terima kasih.

Comments

  1. Menarik Mas Panji atas analisa nya
    saya juga review 2 company pesaing nya
    TOWR Hutang Moderat ROE Konsistent +20% PBV Moderat High
    TBIG Hutang very High ROE High 40-50% PBC Very High

    buat saya TBIG sangat beresiko karena leverage sangat tinggi , apabila trend pendapatan menurun maka harga saham akan menukik jatuh

    TOWR big company ( Djarum Group ) seperti nya management nya modern seperti track record mereka sukses memoles Bank BCA

    saya close Monitor dulu IBST and TOWR Mas and BOW ( Buy on Weakness )

    Thanks
    Manto

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo dilihat dari kinerjanya, semua saham penyedia tower itu bagus semua pak. Hanya saja waktu itu harga saham IBST sangat murah. Satu-satunya saham tower yang undervalued. Yang lain overvalued semua. Untuk saat ini sudah overvalued semua.

      Delete

Post a Comment